Sabtu, 15 Feb 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Modern, Muhammadiyah Boarding School At-tanwir Mamuju

Sekilas H. Agus Salim

Sekilas H. Agus Salim

Sekilas H. Agus Salim
Nurul Illiyyin Sapni
Santriwati Kelas IX.1 SMP At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju

Sumatera, pulau 1001 pahlawan. Tanahnya subur tempat tumbuh-kembang para pejuang di medan politik, ekonomi, sejarah, jurnalistik, sastra, hingga dakwah.
Salah seorang di antaranya lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884. Sutan Mohamad Salim, ayahnya yang seorang Hoofddjaksa (Kepala Jaksa) di Tanjung Pinang, memberinya nama Masyudul Haq. Anak itu mencatatkan dirinya sebagai sosok pejuang kebenaran dan kemerdekaan!
Tahun berganti, namanya ikut ganti. Agus Salim, itulah nama yang sampai sekarang kita kenal dan kenang. Ia sudah menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata sejak remaja. Pada usia 19 tahun, ia lulus dari Hogere Burger School (HBS) di Batavia (sekarang Jakarta) dengan nilai tertinggi se-Hindia Belanda.
Lulusan terbaik itu tak melanjutkan studi ke negeri penjajah. Ia berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, bekerja pada Konsulat Belanda. Kesempatan ini dimanfaatkan Agus Salim untuk berhaji dan belajar Islam secara mendalam.
H. Agus Salim berguru pada pamannya, Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Selama itu pula ia mempelajari seluk-beluk diplomasi internasional yang kelak sangat berguna bagi dirinya dan bangsanya.
Sebagai seorang poliglot, H. Agus Salim menguasai bahasa Belanda, Inggris, Arab, Turki, Prancis, Jepang, Jerman, Cina, dan Latin. Dalam suatu pidatonya di hadapan ratusan pendukung dan beberapa penentangnya, ia justru hampir menunjukkan kebolehannya berbahasa kambing.
Kiprahnya sebagai pejuang kemerdekaan tanah air menanjak ketika masuk sebagai anggota Sarekat Islam (SI), salah satu organisasi dengan jumlah massa terbesar waktu itu. Pada masa berikutnya, ia menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan anggota Panitia Sembilan. Perannya sangat besar dalam merumuskan dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Jasanya yang paling penting adalah misi diplomasinya memperkenalkan negara Indonesia ke manca negara. Puncaknya ialah perjanjian persahabatan dengan Mesir, 10 Juni 1947. Kerjasama itu membantu Indonesia mendapatkan dukungan dari negara-negara lain.
Kepiawaiannya dalam diplomasi politik terus tergunakan selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di Kabinet Sjahrir dan Kabinet Hatta. Ia diakui sebagai diplomat ulung. Dunia mengakui keampuhannya. Ia diberi julukan The Grand Old Man. H. Agus Salim adalah sosok yang gemilang.
Tak hanya di medan diplomasi, H. Agus Salim juga aktif sebagai jurnalis dan penulis. Ia pernah memimpin beberapa koran, salah satunya ialah Fadjar Asia. Ia tak pernah takut untuk mengkritik tindakan sewenang-wenang penguasa.
Dari penanya juga lahir beberapa buku. Salah satunya adalah Riwayat Kedatangan Islam di Indonesia. Dua buku berisi kumpulan tulisannya juga telah diterbitkan untuk memperingati usianya yang ke-70 dan ke-100.
Pada Oktober 1950, H. Agus Salim ditunjuk untuk menghadiri 11th Conference Institute of Pacific Relations di Lucknow, India. Tiga tahun berikutnya, ia terlibat dalam Colloquium on Islamic Culture di Amerika Serikat. Raga dan pikirannya melintasi negara dan benua.
H. Agus Salim memiliki pandangan hidup yang khas. Ia seorang muslim yang sadar akan tugas dan kewajibannya di tengah masyarakat. Al-Qur’an diselidikinya untuk mendapatkan pedoman menjalani kehidupan yang terlanjur dipengaruh capaian-capaian peradaban Barat.
Menurutnya, masih banyak yang tak mampu menangkap pesan-pesan kemajuan dari Al-Qur’an. Itulah yang menyebabkan umat Islam mengalami kemunduran.
70 tahun lalu, tepat 4 November 1954, H. Agus Salim meninggal dunia di Jakarta. Pengabdiannya kepada bangsa dan negara diakui pemerintah dan pada 27 Desember 1961, ia secara resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Penyunting: Ferdi.

ADMIN MBS MAJU

Tulisan Lainnya

Hidup Sehat
Oleh : arislagoe

Hidup Sehat

TANAH: MANUSIA DAN PERISTIWA
Oleh : adminmbsmaju

TANAH: MANUSIA DAN PERISTIWA

Oleh : adminmbsmaju

Asmaa: Manusia dan Benda-benda

SEMULA MANUSIA
Oleh : adminmbsmaju

SEMULA MANUSIA

0 Komentar

KELUAR